INSPIRASIAndSEMANGAT MUSLIM MUDA

thumb2

Pernak Pernik Muharram

- - Majalah AlFirdaus


Tak terasa kita telah memasuki bulan Muharram 1432 Hijriah. Seakan begitu cepat waktu berlalu, hari berganti hari, pekan berganti bulan, dan tahun berlalu seiring dengan bergantinya siang dan malam. Hmm, barangkali penanggalan Hijriah tidak seberapa berkesan karena Negara kita menggunakan kalender Masehi. Dan yang akrab dalam keseharian kita adalah hitungan kalender Masehi. Mulai dari tanggal lahir, pernikahan, masuk dan libur sekolah dan sebagainya.

Shohib AF, sebagai seorang muslim kita perlu sejenak menghayati beberapa hal yang tekait dengan penanggalan Islam. Dalam sejarah pun, penetapan bulan Muharram sebagai awal bulan dalam kalender Hijriah adalah hasil musyawarah pada zaman khalifah Umar bin Khaththab tatkala mencanangkan penanggalan Isam. Lebih daripada itu, kalender hijriah adalah kalender ibadah kita!

Seringkali pula kita tidak memperhatikan, ternyata banyak lho ibadah berkait erat dengan penanggalan Hijriah. Bagi kebanyakan orang, hari istimewa bukan hari Jum’at, melainkan hari Minggu. Karena kalender yang dipakai adalah kalender Masehi. Padahal hari Minggu itu adalah hari ibadah orang Nashara (Kristen). Sementara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyatakan hari Jum’at sebagai sayyidul ayyam (hari yang utama di antara hari yang lain).
Shohib AF, coba perhatikan penetapan hari raya kita! Apakah mengacu pada kalender Masehi? Tentu saja tidak. Wukuf di arafah pun, yang merupakan satu rukun dalam ibadah haji, waktunya berpijak pada kalender Hijriah. Begitu pula awal puasa Ramadhan, puasa tiap tanggal 13,14,15 setiap bulannya, puasa Syawal, puasa sembilan Dzulhijjah dan sebagainya mengacu pada penanggalan Islam.

Rasanya-rasanya penjelasan di atas sudah cukup panjang. Nah saatnya kita mesti belajar untuk tahu bulan-bulan Islam, berawal di bulan Muharram ini. Ada apa gerangan?

Satu di antara Empat Bulan Haram “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu Dia menciptakan lanit dan bumi, diantaranya terdapat empat bulan haram.” (QS. At-Taubah[9]:36).
Diriwayatkan dari Abu Bakrah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (artinya),“Setahun terdiri dari dua belas bulan di dalamnya terdapat empat bulan haram, tiga diantaranya berurutan, yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan keempat adalah Rajab yang diantarai oleh Jumadil (awal dan tsani) dan Sya’ban.”(HR.Bukhari).

Dinamakan Muharram karena tergolong bulan haram dan sebagai penekanan akan keharamannya. Keharaman yang diartikan pelarangan untuk berbuat maksiat pada empat bulan tersebut dikarenakan dosanya lebih besar dibanding bulan-bulan lainnya. Tapi bukan berarti ‘melegalkan’ kemaksiatan di luar empat bulan tersebut. Sebab kapan dan di mana pun, yang namanya maksiat, ya tetap berdosa!

Shohib AF, selayaknyalah istighfar menjadi dzikir andalan kita, selain tentu saja dzikir lainnya, yang diusahakan selalu terlancung di bibir kita. Lihat Rasulullah, dijamin masuk surga, toh setiap harinya beliau beristighfar sebanyak 70 kali! Apalagi kita-kita ini, yang tak ada jaminan sama sekali!!

Kalaupun kita tak sanggup memperbanyak dzikir istighfar setiap harinya, maka biasakan untuk berbuat banyak kebaikan. Insya Allah, dengan kebaikan yang dilakukan bisa menghapus kesalahan kecil. Soalnya kalau kesalahan besar alias dosa besar, hanya terampuni dengan taubat yang serius. Biidznillah.

Menengok Sejarah Asyura Di bulan Muharram ini terdapat sebuah hari yang dikenal dengan istilah yaumul asyura, yaitu pada tanggal sepuluh bulan ini. Asyuro berasal dari kata asyarah yang berarti sepuluh. Pada hari asyura, terdapat sebuah sunnah (baca petunjuk Nabi) yang diajarkan Rasulullah kepada umatnya untuk melaksanakan satu bentuk ibadah.
Tapi gimana ya ‘asal muasal’ asyura itu? Berawal atas kemenangan Nabi Musa ‘alaihissalam dan Bani Israil dari musuhnya. Sebagai rasa syukur mereka kepada Allah, maka mereka berpuasa. Dan telah berlalu masa yang panjang, di mana Rasulullah dan para shahabat tidak bertemu dengan masa Nabi Musa. Otomatis syariat yang berlaku di zaman Nabi Musa tergantikan dengan syariat pada zaman Muhammad sebagai rasul terakhir. Tapi orang-orang Yahudi di zaman Rasul, didapati mereka berpuasa asyura atas ‘budaya turun temurun’ dari zaman Musa. Karena Rasulullah adalah orang yang paling berhak daripada Nabi Musa akan syariat agama ini, maka Rasulullah memerintahkan para shahabat untuk juga berpuasa asyura. Bahkan Rasulullah telah berwasiat, agar menyelisihi Yahudi dan Nashara yang mengagungkan hari asyura, untuk berpuasa hari kesembilan jika tahun depan bertemu dengan bulan Muharram.

Raup Keutamaan dengan Puasa Shohib AF, pastinya kamu sudah dapat menyimpulkan ulasan ini. Ternyata ada ibadah puasa yang dianjurkan untuk dihidupkan pada tanggal sembilan (tasu’a) dan sepuluh Muharram. Lebih jelasnya, Rasulullah mengingatkan kembali, “Puasalah pada hari Asyura, dan berbedalah dengan Yahudi dalam masalah ini, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.” (HR. Ahmad).
Jadi puasa asyura itu bertingkat-tingkat: ada tanggal sembilan dan sepuluh Muharram, atau sepuluh dan sebelas, atau 9,10,11, boleh juga memperbanyak puasa selama bulan ini.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu ia telah berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (artinya), “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah bulan Allah Muharram.” (HR. Muslim).

Diriwayatkan dari Abu Qatadah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (artinya), “Aku berharap pada Allah dengan puasa Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Yang Nyeleneh…! Kamu pernah dengar kan tentang peristiwa karbala? Sebuah peristiwa memilukan yang selalu dilakukan bertepatan dengan sepuluh Muharram. Peristiwa ini didalangi oleh kelompok syiah yang menyimpang dari petunjuk Rasulullah. Kecintaan mereka kepada ahlul bait (keluarga Rasulullah) terlampau berlebihan. Mereka menyikapi Muharram sebagai hari penuh duka atas kematian cucu Rasulullah; Husain. Mereka meratap dan menampakkan kebiasaan-kebiasaan jahiliyah. Seperti menampar pipi, merobek-robek pakaian, bahkan pernah ditayangkan di sebuah stasiun televisi negeri kita dari negeri ‘seberang sana’, mereka merayakan karbala dengan ‘adegan’ berdarah, lagi! Sudah tidak dikenal istilah karbala dalam ajaran Islam yang sebenarnya, berani banget bermain-main dengan nyawa! Bener-bener nyeleneh!

Shohib AF, hendaknya kita mengisi waktu di bulan Muharram ini dengan banyak beribadah, sebagai kedekatan kita kepada Allah. Itu lebih baik, lebih berpahala malah! Thus, jangan lewatkan momen Islam yang merangkai hari-harimu. Sebab boleh jadi, pahala besar siap dipanen kelak.

gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3Ep3jyJsk-37ad1e2nH8xNdyQ4Goz0RS4Fi5gl4Ht-HSGIpzjb7PUfN7GZy2gM8Viskz1vrWBv_uFTnFZ5W1FTdvmlq4kQGf6loV-UuaUGuLQfkxSJBP9fVFPiMDJrz76_L4JDPwiBA/s400/bulan+10+muharram.jpg
Continue reading

thumb2

Untukmu Sahabat

- - Majalah AlFirdaus


TELAH TERBIT!

EDISI TERBARU MUHARRAM-SAFAR!

"UNTUKMU SAHABAT"
Semua tentang sahabat! Temukan arti sahabat sejati dan bagaimana bertemu dengannya!
Saat persahabatan sejati menjelma menjadi ukhuwah yang amat manis rasanya.
Jelajahi dunia semut dalam Sekitar Kita, lalu jalan-jalan ke Raha bersama rubrik Inspirasi. Jangan lewatkan lanjutan pembahasan hadits tentang niat dalam Warisan Rasul. Menengok bagaimana kehebohan akhir tahun dalam Realitas. Stt... Ada yang tahu tentang GIS? Simak di Sainstech yah! Jangan lupa rubrik-rubrik menarik lainnya!

Ayo, jangan sampai edisi ini terlewatkan!
Alfirdaus, Inspirasi Muslim Muda.

Continue reading

Followers

Subscribe via Email

Enter your email address:

Cara Kirim Tulisan

Redaksi menerima tulisan dari pembaca. Yang tulisannya dimuat, Insya Allah akan mendapat imbalan. Tulisan yang masuk akan menjadi milik redaksi dan tidak dikembalikan. Jangan lupa sertakan biodata singkat di akhir tulisan. Berminat? Silakan kirimkan tulisan via email ke redaksialfirdaus@yahoo.com